Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Malam Sang Perias

Malam kelam mencekam, sinar rembulan menerawang melintasi dimensi alam. Cahaya penerangan alam telah redup, awan hitam menjadi pengalang. Suara-suara yang tergungang hanya lolongan srigala, kodok dan jangkrik. Sementara aku berada dikamar mayat seorang diri, terlihat jelas banyak jasad-jasad yang sudah tak berruh, bulu kuduk terus saja berdiri, merinding, pertanda rasa takut  melanda, namun sudah menjadi tuntutan karirku  sebagai perias mayat. Hari pertama bekerja, aku mengalami kejadian-kejadian ganjil. Sekilas tampak sebuah bayangan hitam melesat cepat dibelakang tubuh. Mencoba melawan rasa takut dan berusaha tenang, berfikir itu sebuah imajinasi dari dunia maya, yang penting aku tidak mengganggu atau mereka hanya ingin berteman. Tekat hati setengah bulat, berharap keajaiban dan keberanian menyatu. Kaki melangkah terpaksa menghampiri salah satu jasat. Tubuhnya berselimut kain putih dan terlentang diatas bipan, perlahan  tangan kanan meraih kain sambil memejamkan mata, dalam kal

Postingan Terbaru

Cara Posting / Mengisi Blog